Laman

Sabtu, 17 Mei 2014

MID TEST Filsafat Ilmu dan Penelitian

      Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan tugas mengenai Filsafat Ilmu dan Penelitian yang merupakan salah satu tugas untuk MID Test di Smester 2 ini. membaca soal-soal nya, saya jadi teringat kembali pengalaman dalam menulis artikel ilmiah ketika masih di S1 dulu,, hehe,, terutama di soal nomor 3,, semoga menjadi pelajaran bersama bagi kita mengenai etika ilmiah... ^_^
       Singkat cerita, ini ni soal-soal nya dan pendapat saya mengenai soal tersebut :    

   Apakah ide penelitian tesis/disertasi harus selalu murni datang dari si peneliti/mahasiswa sendiri? Uraikan jawaban Anda
Jawaban :
Ide merupakan dasar awal dalam menghasilkan sebuah karya cipta, dalam hal ini nantinya akan tersusun dalam bentuk laporan yang dikenal sebagai tesis maupun disertasi. Dalam lingkup pembuatan tesis dan disertasi ini, maka perlu adanya pembimbing sebagaimana aturan dasar di suatu perguruan tinggi, dan mahasiswa sebagai penelitinya yang nantinya mengerjakan ide tersebut sehingga menghasilkan data untuk membentuk suatu karya cipta baru.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ide merupakan rancangan yang tersusun di pikiran yang artinya sama dengan gagasan. Dilihat dari makna ide itu sendiri, maka menurut saya ide itu tidak harus selalu murni dari mahasiswa itu sendiri sebagai peneliti. Karena ide yang berarti gagasan itu bisa saja datang dari oarang lain. Ide dari orang lain ini dapat muncul saat kita melakukan diskusi, baik saat berdiskusi dengan dosen, teman seangkatan maupun mahasiswa lain yang terlebih dahulu telah melakukan penelitian, bahkan oleh dosen pembimbing kita sendiri.
Namun, sebaiknya ide itu berasal dari mahasiswa sendiri, baik yang muncul karena pengamatan pribadi atas kehidupan sehari-hari, dari membaca buku, jurnal dan lain sebagaimanya, maupun karena rasa penasaran dan sesuatu yang direnungkan. Walau terkadang kisa sadari, sebagai mahasiswa memiliki banyak batasan, baik itu batasan waktu maupun batasan biaya. Oleh karenanya, terkadang ide penelitian yang dari diri sendiri jarang bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan dikarenakan waktu dan biaya, sehingga seringkali berdasarkan hasil diskusi dengan dosen, akan memunculkan ide baru maupun akan diberikan ide baru oleh dosen tersebut sebagai bagian dalam penelitian beliau yang tentunya batasan waktu dan biaya nantinya akan teratasi.
Sebagai kesimpulan, ide baik yang berasal dari buah pikiran sendiri maupun saran dari buah pikiran orang lain, keduanya harus dilaksanakan dengan sendirinya penuh tanggung jawab dan kejujuran. Dengan demikian, karya cipta yang dihasilkan sebagai bentuk pengerjaan ide tersebut dapat diterima dan bermanfaat bagi orang banyak.

   Penerapan metode penelitian tidak lain adalah bagian dari falsafah epistomologis ilmu pengetahuan. Apa artinya?
Jawaban :
Epistemologi adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Makna lainnya, epistemologi adalah bagian filsafat yang berbicara tentang bagaimana ilmu dikumpulkan dan dihimpun.
Melihat makna epistemologi di atas, maka jelas penerapan metode penelitian itu sebagai bagian penting dalam falsafah epistemologi, karena metode penelitian sebagai sarana atau alat dalam mengungkap langkah-langkah praktis bagaimana ilmu itu dikumpulkan dan dihimpun. Dengan metode yang jelas, maka pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki juga akan jelas. Karena metode merupakan rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.

     Bagaimana sebaiknya menurut Anda, apakah publikasi ilmiah hasil penelitian tesis perlu menyertakan nama pembimbing sebagai penulis utama, penulis kedua atau tidak perlu sama sekali?
Jawaban :
Perlu tidaknya nama pembimbing disertakan dalam publikasi ilmiah hasil penelitian tesis menurut saya perlu melihat begitu banyak kontribusi beliau dalam penelesaian tugas akhir tersebut. Kontribusi tersebut baik dari segi ide penelitian (dalam beberapa tesis, ide penulisan dapat berasal dari dosen pembimbing yang bahkan termasuk dalam kegiatan penelitian yang didanai), masukan, koreksi bahkan dari segi semangat yang diberikan sehingga tugas akhir tersebut dapat terselesaikan dengan baik dan pada waktunya.
Dengan demikian, maka menurut saya, ada dua mengenai peletakan nama pembimbing ini, yakni: (a) Jika penelitian ini bukanlah penelitian yang didanai oleh dosen pembimbing, maka mahasiswa bersangkutanlah yang menjadi penulis utama yang diikuti oleh pembimbing sebagai penulis kedua. (b) Jika penelitian ini merupakan penelitian yang didanai oleh dosen pembimbing, maka perlu adanya diskusi dan kesepakatan yang jelas diantara mahasiswa dan pembimbing mengenai siapa yang akan menjadi penulis utama dan yang lainnya menjadi penulis kedua.
Jadi, menurut saya perlu adanya komunikasi yang baik diantara mahasiswa sebagai pelaksana penelitian dan dosen pembimbing. Baik mahasiswa dan dosen pembimbing keduanya berhak untuk dicantumkan dalam publikasi ilmiah karen akontribusi keduanya yang sangat besar dalam menghasilkan sebuah karya ilmiah tersebut.

Ketika seorang pembimbing bersedia untuk menjadi penulis kedua, menurut saya ini akan sangat baik sebagai stimulus bagi mahasiswa untuk berkarya kedepannya. Seorang mahasiswa yang ketika namanya menjadi penulis utama pada publikasi ilmiahnya, ini akan sangat membanggakan dan meningkatkan semangat serta kepercayaan dirinya untuk lebih banyak berkarya. Dalam hal ini, maka pembimbing yang berada pada posisi penulis kedua telah bertindak sebagai promotor yang mempromosikan mahasiswanya kepada masyarakat ilmuan lainnya.

Tugas telah dikumpulkan,,, tinggal menunggu hasilnya,, semoga nilainya memuaskan yak,, hehe.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar