Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan tugas mengenai Filsafat Ilmu dan Penelitian yang merupakan salah satu tugas untuk MID Test di Smester 2 ini. membaca soal-soal nya, saya jadi teringat kembali pengalaman dalam menulis artikel ilmiah ketika masih di S1 dulu,, hehe,, terutama di soal nomor 3,, semoga menjadi pelajaran bersama bagi kita mengenai etika ilmiah... ^_^
Apakah ide penelitian
tesis/disertasi harus selalu murni datang dari si peneliti/mahasiswa sendiri?
Uraikan jawaban Anda
Jawaban :
Ide merupakan dasar awal dalam menghasilkan sebuah
karya cipta, dalam hal ini nantinya akan tersusun dalam bentuk laporan yang
dikenal sebagai tesis maupun disertasi. Dalam lingkup pembuatan tesis dan
disertasi ini, maka perlu adanya pembimbing sebagaimana aturan dasar di suatu
perguruan tinggi, dan mahasiswa sebagai penelitinya yang nantinya mengerjakan
ide tersebut sehingga menghasilkan data untuk membentuk suatu karya cipta baru.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ide merupakan
rancangan yang tersusun di pikiran yang artinya sama dengan gagasan. Dilihat
dari makna ide itu sendiri, maka menurut saya ide itu tidak harus selalu murni
dari mahasiswa itu sendiri sebagai peneliti. Karena ide yang berarti gagasan
itu bisa saja datang dari oarang lain. Ide dari orang lain ini dapat muncul
saat kita melakukan diskusi, baik saat berdiskusi dengan dosen, teman
seangkatan maupun mahasiswa lain yang terlebih dahulu telah melakukan
penelitian, bahkan oleh dosen pembimbing kita sendiri.
Namun, sebaiknya ide itu berasal dari mahasiswa
sendiri, baik yang muncul karena pengamatan pribadi atas kehidupan sehari-hari,
dari membaca buku, jurnal dan lain sebagaimanya, maupun karena rasa penasaran
dan sesuatu yang direnungkan. Walau terkadang kisa sadari, sebagai mahasiswa
memiliki banyak batasan, baik itu batasan waktu maupun batasan biaya. Oleh
karenanya, terkadang ide penelitian yang dari diri sendiri jarang bisa berjalan
sebagaimana yang diharapkan dikarenakan waktu dan biaya, sehingga seringkali
berdasarkan hasil diskusi dengan dosen, akan memunculkan ide baru maupun akan
diberikan ide baru oleh dosen tersebut sebagai bagian dalam penelitian beliau
yang tentunya batasan waktu dan biaya nantinya akan teratasi.
Sebagai kesimpulan, ide baik yang berasal dari
buah pikiran sendiri maupun saran dari buah pikiran orang lain, keduanya harus
dilaksanakan dengan sendirinya penuh tanggung jawab dan kejujuran. Dengan
demikian, karya cipta yang dihasilkan sebagai bentuk pengerjaan ide tersebut
dapat diterima dan bermanfaat bagi orang banyak.
Penerapan metode penelitian
tidak lain adalah bagian dari falsafah epistomologis ilmu pengetahuan. Apa
artinya?
Jawaban :
Epistemologi adalah cabang filsafat yang berurusan
dengan hakikat dan lingkup pengetahuan,
pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Makna lainnya, epistemologi adalah bagian filsafat
yang berbicara tentang bagaimana ilmu dikumpulkan dan dihimpun.
Melihat makna epistemologi di
atas, maka jelas penerapan metode penelitian itu sebagai bagian penting dalam
falsafah epistemologi, karena metode penelitian sebagai sarana atau alat dalam
mengungkap langkah-langkah praktis bagaimana ilmu itu dikumpulkan dan dihimpun.
Dengan metode yang jelas, maka pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai
pengetahuan yang dimiliki juga akan jelas. Karena metode
merupakan rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan
bidang keilmuan.
Bagaimana sebaiknya menurut
Anda, apakah publikasi ilmiah hasil penelitian tesis perlu menyertakan nama
pembimbing sebagai penulis utama, penulis kedua atau tidak perlu sama sekali?
Jawaban :
Perlu tidaknya nama pembimbing disertakan dalam
publikasi ilmiah hasil penelitian tesis menurut saya perlu melihat begitu
banyak kontribusi beliau dalam penelesaian tugas akhir tersebut. Kontribusi
tersebut baik dari segi ide penelitian (dalam beberapa tesis, ide penulisan
dapat berasal dari dosen pembimbing yang bahkan termasuk dalam kegiatan
penelitian yang didanai), masukan, koreksi bahkan dari segi semangat yang
diberikan sehingga tugas akhir tersebut dapat terselesaikan dengan baik dan
pada waktunya.
Dengan demikian, maka menurut saya, ada dua
mengenai peletakan nama pembimbing ini, yakni: (a) Jika penelitian ini bukanlah penelitian yang
didanai oleh dosen pembimbing, maka mahasiswa bersangkutanlah yang menjadi
penulis utama yang diikuti oleh pembimbing sebagai penulis kedua. (b) Jika penelitian ini merupakan penelitian yang
didanai oleh dosen pembimbing, maka perlu adanya diskusi dan kesepakatan yang
jelas diantara mahasiswa dan pembimbing mengenai siapa yang akan menjadi
penulis utama dan yang lainnya menjadi penulis kedua.
Jadi, menurut saya perlu adanya
komunikasi yang baik diantara mahasiswa sebagai pelaksana penelitian dan dosen
pembimbing. Baik mahasiswa dan dosen pembimbing keduanya berhak untuk
dicantumkan dalam publikasi ilmiah karen akontribusi keduanya yang sangat besar
dalam menghasilkan sebuah karya ilmiah tersebut.
Ketika seorang
pembimbing bersedia untuk menjadi penulis kedua, menurut saya ini akan sangat
baik sebagai stimulus bagi mahasiswa untuk berkarya kedepannya. Seorang
mahasiswa yang ketika namanya menjadi penulis utama pada publikasi ilmiahnya,
ini akan sangat membanggakan dan meningkatkan semangat serta kepercayaan dirinya
untuk lebih banyak berkarya. Dalam hal ini, maka pembimbing yang berada pada
posisi penulis kedua telah bertindak sebagai promotor yang mempromosikan
mahasiswanya kepada masyarakat ilmuan lainnya.
Tugas telah dikumpulkan,,, tinggal menunggu hasilnya,, semoga nilainya memuaskan yak,, hehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar